IMG_3178

LINE Indonesia, bersama dengan induk perusahaannya
LINE Plus Corporation di Korea dan jaringan media global The Associated Press
(“AP”), pada Jumat lalu mengadakan acara seminar edukasi untuk para penggunanya
yang bernaung di bawah kampanye “Stop Fake News”. Kampanye “Stop Fake News”
merupakan bentuk komitmen LINE dalam menjawab permasalahan mengenai berita
palsu dan misinformasi di media daring.

















LINE Indonesia pun melibatkan
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) untuk ikut ambil bagian dalam
seminar ini. Seminar ini ditujukan untuk para pelajar (terutama dari jurusan
jurnalistik dan anggota pers mahasiswa) serta para pekerja profesional dari
ragam bidang. Isi dari seminar meliputi asal muasal dari berita palsu, pemaparan
riset global perihal berita palsu, ragam tipe berita palsu, dan bagaimana para
pengguna menyikapi berita palsu.



 



“Berita Palsu selalu
menjadi perhatian utama kami dan penting bagi kami untuk selalu memberikan
informasi edukatif kepada para pengguna kami mengenai bahaya dari Berita Palsu.
Sebagai platform komunikasi dan platform konten yang dominan untuk para
milenial di Indonesia, merupakan kewajiban kami untuk mengedepankan hal ini.
Ini juga yang menjadi alasan dibalik inisiasi kampanye “Stop Fake News” oleh
LINE Plus Corporation di Korea untuk komunitas global termasuk Indonesia, yang
didukung oleh AP,” ucap
Dale Kim,
Managing Director LINE Indonesia. 

















Melalui acara ini, para
peserta seminar belajar mengenai perkembangan Berita Palsu dari masa ke masa.
Walau terkesan sebagai fenomena baru, nyatanya Berita Palsu sudah ada bahkan
sejak tahun 1700s. Fenomena berita palsu semakin berkembang seiring dengan
bertumbuhnya dunia internet dan digital. Outlet
Fact-Checking pun
semakin bertumbuh di berbagai penjuru dunia untuk melawan Berita Palsu. Menurut
Duke Reporter’s Lab di Juni (Poynter), daerah Asia memiliki pertumbuhan outlet
fact-checking paling tinggi.

Screen Shot 2019-10-01 at 10.23.41 







Para peserta juga
diberitahukan cara untuk melakukan
fact-checking­ akan konten-konten yang dikonsumsi.
Ragam konten yang harus diperhatikan pun beragam, dari konten berita teks,
foto, konten video termasuk deepfake, bahkan meme. Dalam kurun dua tahun belakang, AP
mengamati bahwa fenomena tipe konten misinformasi sudah berubah dari yang
awalnya teks menjadi gambar, termasuk screenshot.
Peserta diingatkan untuk berhati-hati dalam menerima dan membagikan
informasi. Perlu diingat bahwa informasi bisa berubah seiring berjalannya
waktu. Tajuk berita juga bisa menggunakan clickbait,
jadi para pembaca harus lihai dalam menganalisa akurasi dari berita
tersebut.

IMG_3362















Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) juga
menjelaskan peran dari outlet atau organisasi
Fact-Checking dalam memberantas berita palsu. MAFINDO mengingatkan
bahwa sekarang para pembaca bisa dengan mudah menggunakan
outlet fact-checking ini jika merasa tidak yakin akan suatu
informasi. Sama seperti AP, MAFINDO juga menghimbau masyarakat untuk tidak
mudah percaya atau dengan mudah membagikan informasi. Masyarakat harus bisa
menganalisa berita dengan melihat sumber situs, detail visual, profil dari
sumber berita, serta konten berita itu sendiri.

IMG_3412

















LINE TODAY, platform
konten dari LINE, juga memberitahukan inisiatifnya dalam memberantas berita
palsu. Beberapa di antaranya adalah dengan bermitra dengan media terpercaya,
kurasi dan verifikasi oleh tim editorial berpengalaman, serta menyediakan
kompilasi kabar hoaks yang beredar selama sepekan di setiap hari Sabtu beserta
klarifikasinya.

Selain seminar, kampanye Stop “Fake News” ini juga merilis video
edukasi berbentuk animasi yang berisi proses bagaimana
cara mengecek
kredibilitas dari berita sebelum membagikannya kepada orang lain. Video edukasi
ini akan tersedia dalam 5 bahasa: Bahasa Inggris, Thailand, Indonesia,
Mandarin, dan Jepang.

Seminar “Stop Fake
News” juga diadakan di negara lain seperti di Thailand dan Taiwan. Di Indonesia
sendiri, seminar ini dihadiri oleh 100 mahasiswa dan pekerja profesional. “Kami
yakin acara seperti ini dapat membantu para pengguna kami yang didominasi
pengguna muda untuk lebih mengerti lagi bahaya dari Berita Palsu dan bersama
bisa menanggulangi Berita Palsu. Kami harap kampanye ini bisa membuka jalan
juga untuk ragam solusi lain di kedepannya,” tutup Dale Kim.

 













Untuk melihat video edukasi Stop ‘Fake News’, mohon
kunjungi akun media sosial LINE.